Ayam Jowo Super(Joper) merupakan sebuah peluang usaha yang patut untuk ditekuni. Dalam beternak Joper, kita bisa memulai sebagai penghasil DOC, pembesaran DOC hingga menjadi Pullet atau pembesaran sampai menjadi ayam jawa super siap konsumsi. Masing-masing proses mempunyai peternak sendiri-sendiri walaupun tidak dipungkiri banyak kini peternak yang memilih membesarkan DOC hingga menjadi ayam jawa super siap konsumsi. Apalagi waktu yang dibutuhkan untuk pembesaran tidak begitu lama.
Pembesaran ayam Jawa Super lebih cepat dibandingkan jika memelihara ayam kampung biasa. Jika ayam kampung biasa baru bisa dipanen saat berumur 4-5 bulanan, maka ayam ayam Joper bisa dipanen pada umur 55-60 hari atau sekitar 2 bulan saja. Itu merupakan keuntungan,karena dalam jangka waktu dalam setahun peternak joper bisa panen sekitar 4-5 kali sementara jika memelihara ayam kampung hanya 2 kali dalam setahun. Dari segi waktu itu sangat efisien sekali. Praktis akan mempengaruhi efisiensi pakan juga.
Untuk kandang ayam Joper hampir sama dengan ayam pedaging atau ayam Leghor. Ada beberapa macam kandang tergantung dari umur ayam, kandang starter akan berbeda dengan kandang pembesaran dari grower sampai finisher.
Pada masa starter
DOC (1-4 minggu) dipelihara dalam kandang tertutup dan semi tertutup. Kandang menggunakan pemanas buatan agar DOC tetap dalam kondisi hangat. Pada saat umur 3/4hari sebaiknya DOC diberikan vaksin ND/IB yang pertama,agar meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan ayam tidak mudah terserang penyakit.
Masa pembesaran/grower
Pada masa pembesaran atau grower,sebaiknya antara jantan dan betina dipisahkan. Pada saat ini untuk pakan dianjurkan mengandung protein yang bisa diperoleh dari dedak, konsentrat maupun pakan dari hewan seperti keong, bekicot, ikan kecil dan lain-lain. Selain itu bisa diberikan juga dedaunan seperti kangkung, sawi, tauge, kacang tanah giling, jagung giling. Saat berumur 4-8 minggu, menggunakan kandang semi tertutup. Dinding kandang tinggi untuk bagian atas bisa dengan kawat. Untuk lantai lebih bagus jika menggunakan kandang model renggang untuk mengurangi ayam terkontaminasi kotorannya sendiri. Jarak kandang jangan terlalu dekat agar memudahkan saat pembersihan dan menjaga agar sirkulasi udara tetap terjaga. Ayam Joper diberi pakan berupa konsentrat sama seperti ayam potong. Ayam diberikan makanan 3 kali dalam sehari. Saat berumur 39/40hari diadakan pengulangan vaksin ND/IB tahap kedua. Untuk vitamin bisa diberikan dan dicampur bersamaan dengan pemberian air minum.
Masa panen/ Finisher
Pada saat ayam berumur 8 hingga 12 minggu , ayam dapat mulai dipanen. Untuk pakan ayam tetap diberikan protein dengan kadar 19% dan energi. Makanan seperti jagung giling, dedak atau bekatul, bungkil kedelai, beras merah giling, bahan limbah pertanian, dedaunan dan konsentrat masih tetap diberikan. Jika makanan secara konstan diberikan, maka pertumbuhan badannya akan semakin meningkat dan sebaiknya pemberian pakan dan minuman agar selalu digantung menyesuaikan dengan tinggi ayam,agar pertumbuhannya baik dan maximal.
Untuk berat badan ideal, ayam sebaiknya dijual pada umur 12 minggu atau 3 bulan. Jadi ayam sudah mencapai berat badan yang maksimal dan daging yang dihasilkannya padat. Akibat banyaknya permintaan dari supermarket,rumah makan, biasanya ayam Joper sudah habis dipesan saat masih berumur 2 bulan. Saat itu berat badannya sekitar 1,4-1,6 kg cukup ideal jika dijadikan ayam bakar. Setelah kandang telah kosong, maka peternak dapat segera membersihkan dan menstrerilkan kandang agar dapat segera diisi dengan ayam yang baru lagi. Dengan begitu, perputaran ayam Joper akan cepat. Melebihi dari waktu yang dibutuhkan kala memelihara ayam kampung biasa.
Sampai disini dulu ulasan saya,kurang-lebihnya mohon maaf,semoga manfaat dan salam sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar