Kamis, 09 Juni 2016

Teknik membuat mesin penetas sederhana

Salam semua..,kali ini saya ingin berbagi tentang teknik "membuat mesin penetas telur sederhana" keberadaan mesin penetas telur sangatlah penting bagi pengusaha ternak unggas,karena bisa meningkatkan produksi peternakan kita. Sebenarnya mesin penetas telur sudah banyak beredar luas dipasaran. Namun bagi pemula usaha yang memiliki dana terbatas untuk membeli mesin penetas yang harganya tidak bisa dibilang murah,ini bisa membuat alternatif dengan cara membuat mesin penetas telur sendiri.

Membuat mesin penetas sederhana sendiri tentunya lebih hemat biaya karena hanya membutuhkan bahan bahan dasar untuk proses pembuatan. Mesin ini nantinya bisa untuk menetaskan telur ayam kampung, ayam pedaging, bebek, itik, puyuh, dan telur telur unggas lainnya. Sumber tenaga penghangat nanti berasal dari lampu pijar yang dipasang di dalam box penetas telur. Arus listrik yang digunakan juga tidak besar. Dalam membuat mesin penetas telur sederhana ada beberapa tahapan yang perlu kita persiapkan,antaralain;

PERALATAN
*triplek 9mm/lebih.
*kayu buat tulangan.
*gergaji dan lem kayu.
*paku dan palu.
*thermostat dan thermometer suhu.
*2buah pitting dan lampu 2watt.
*kabel secukupnya.
*karpet plastik bila diperlukan.
*baki/nampan.
*kawat ram kecil.

PEMBUATAN MESIN PENETAS TELUR
1.langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat box yang ukurannya disesuaikan dengan lebar baki/nampan,misal disini ukuran bakinya 25*35cm,kita bisa buat box 30*40,kapasitas 40 butir telur ayam dan tingginya 35cm. Supaya mudah membersihkan,box luar bisa dipasang karpet plastik. Peti juga harus dilengkapi dengan rak telur yang terbuat dari kawat ram yang diletakkan 5 cm diatas dasar peti.

2. Pastikan juga box dilengkapi lubang ventilasi berdiameter 1 cm yang berfungsi untuk pernafasan embrio,usahakan dibuat dua buah pada masing-masing dinding.

3. Sumber panas bisa dibuat dari 2buah lampu pijar 5 watt. Apabila sumber panas dibuat dari lampu minyak, maka box harus dilengkapi dengan pipa seng atau logam yang berbentuk L atau siku-siku yang berfungsi untuk menyalurkan panas kedalam box. Jangan lupa lampu minyak haruslah dilengkapi semprong.

4. Untuk menjaga kelembaban udara di dalam box, siapkan bak air yang terbuat dari seng/plastik yang diletakkan di bawah rak telur.

5. Untuk mengukur suhu di dalam ruang penetas siapkanlah sebuah termometer yang diletakkan di atas susunan telur.

PERSIAPAN PENGGUNAAN MESIN PENETAS
* Sebelum mesin tetas dipakai terlebih dahulu perlu dibersihkan dari hama dengan cara menyemprotkan air panas. Dan jangan menggunakan bahan-bahan kimia.

• Bak air yang telah disiapkan tadi di isi air hangat kemudian ditutup dengan kain hingga kain tersebut terendam.

• Sebelum digunakan, mesin perlu diiuji coba terlebih dahulu selama 24 jam untuk mendapatkan temperatur yang stabil yaitu sekitar 38°C.

JADWAL PELAKSANAAN & PENGOPERASIAN

Hari ke 1
Masukkan telur ke dalam mesin yang telah siap pada pagi hari,dengan posisi ujung telur dibawah dan bagian tumpul telur diatas dengan sudut 38°C,kemudian ventilasi ditutup hingga hari kedua

Hari ke 3
Putarlah telur 3 kali sehari pagi pada jam 07.00 WIB< siang jam 12.00 WIB, dan sore jam 19.00 WIB. Perlu diperhatikan bahwa telur jangan sampai dikeluarkan dari ruang mesin penetas.

Hari ke 4
Baliklah posisi telur dan dinginkan selama 15 menit dan buka ventilasi ¼ bagian saja.

Hari ke 5
Baliklah telur dan didinginkan serta ventilasi dibuka ½ bagian.

Hari ke 6
Baliklah telur dan dinginkan serta ventilasi dibuka ¾ bagian.

Hari ke 7
Baliklah telur dan dinginkan dengan ventilasi dibuka seluruhnya. Kemudian telur di sortir dengan cara disenter diruang yang gelap untuk mengetahui telur yang kosong. Apabila dari hasil penyenteran terlihat jernih itu berarti telur itu kosong sehingga perlu di pisahkan.

Hari ke 8-13
Baliklah telur dan dinginkan.

Hari ke 14
Baliklah telur dan dinginkan, kemudian disenter lagi untuk mengetahui yang bibitnya mati. Telur yang mati akan terlihat lingkaran darah atau cairan, sedangkan telur yang hidup akan terlihat satu titik dan cabang.

Hari ke 15-18
Baliklah telur dan dinginkan.

Hari ke 19
Telur mulai retak, gantungkanlah kain basah untuk menambah kelembaban dalam mesin.

Hari ke 20
Telur mulai menetas, tutuplah kaca pengintai dengan kertas atau kain hitam.

Hari ke 21
Telur sudah menetas, maka bak air dan kain bisa dikeluarkan dari mesin penetas.

Hari ke 22
Anak ayam yang baru menetas dikeluarkan dan pindahkan pada peti induk buatan.

Demikianlah cara menetaskan telur dengan menggunakan mesin penetas telur. Dengan membuat mesin penetas telur sendiri tentunya akan sedikit menghemat budget anda. Anda juga bisa membuat mesin penetas dan menjualnya kepada orang lain atau hanya sekedar menyediakan jasa pembuatan mesin penetas. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar